×
CARI
PersoalanHidup.com
Tempat Selamat untuk Menjelajahi
 Soalan-soalan Mengenai Hidup dan Tuhan
Mengenal Tuhan

Mengapa Yesus Mati?

Inilah tentang kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, penyaliban Yesus Kristus.

WhatsApp Facebook Twitter Email PDF

Penyaliban Yesus Kristus adalah hukuman yang dikhususkan bagi penjahat yang terburuk. Kelihatan seperti hampir semua orang turut serta. Para pemimpin agama Yahudi, pemerintah Romawi, dan sekelompok orang menuntut kematiannya."

Mengapa?

Semuanya bermula di sebuah desa kecil, tidak jauh dari Yerusalem, di Israel. Pada usia 30 tahun, Yesus mulai mengajarkan orang ramai tentang kehidupan dan Tuhan.

Ramai orang tertarik padanya. Dia melayani tidak hanya orang kaya dan berkuasa, tetapi juga pelacur, orang miskin, sakit, dan terpinggirkan.

Yesus memanggil orang-orang untuk percaya kepada-Nya, mengatakan hal-hal seperti, "Yesus berkata lagi kepada mereka, "Akulah cahaya dunia. Orang yang mengikut-Ku tidak akan berjalan dalam kegelapan tetapi akan mempunyai cahaya hidup."1

Mengapa ramai orang mendengarkan Yesus? Karena dari apa yang mereka lihat.

"...Yesus berjalan, dari bandar ke bandar, dari pekan ke pekan. Dia mengajar di saumaah dan menyampaikan Injili tentang kerajaan Tuhan, serta menyembuhkan semua penyakit dan kesakitan."2 Orang buta dapat melihat, orang lumpuh dapat berjalan, orang kusta dibebaskan dari kusta.

Dia memberi makan kepada orang ramai yang miskin sebanyak 4.000 orang, hanya dengan beberapa ikan dan roti. Dia melakukannya lagi dengan 5.000 orang.

Saat badai melanda di laut, Yesus berdiri dan memerintahkan angin dan hujan untuk berhenti, membawa ketenangan pada laut dengan tiba-tiba. Para lelaki di perahu bertanya, "Siapakah Dia ini? Angin dan ombak pun mengikut perintah-Nya?"3

Beberapa kali Dia menghidupkan orang mati. Tidak mengherankan jika ramai orang mengikuti Yesus dan kabar tentang-Nya tersebar.

Jadi, Mengapa Yesus disalibkan?

Yesus menantang pengaruh agama karena peraturan-peraturan mereka yang menindas, keuntungan kewangan secara pribadi, dan ajaran-ajaran keras yang salah tentang Tuhan.

“... sia-sia mereka memuja-Ku, mengajar sebagai ajaran-ajaran perintah manusia.”

Yesus berkata kepada mereka, "Mereka meletakkan beban yang berat dan sukar dipikul ke atas bahu orang, tetapi mereka langsung tidak mahu menolong orang memikul beban itu.…”4

"Kamu munafik! Tepat sekali kata-kata Yesaya dalam nubuatnya tentangmu! Benarlah Yesaya ketika ia berkata mengenai kamu: 'Bangsa ini menghormati-Ku dengan kata-kata tetapi hati mereka jauh daripada-Ku. Sia-sialah mereka beribadat kepada-Ku, sedangkan ajaran yang diajarkan mereka ialah peraturan manusia."5

Misalnya, mereka memiliki hukum yang ketat tentang Sabat. Tidak memasak, tidak berjalan jarak tertentu, tidak membawa benda apa pun, dll. Lebih membebani daripada memberi ruang untuk penyegaran.

Pada hari Sabat, Yesus menyembuhkan seorang yang tidak bisa berjalan selama 38 tahun. Yesus mengatakan kepadanya untuk mengangkat tikarnya dan berjalan. Orang-orang Farisi melihatnya dan mengatakan, "Ini hari Sabat, tidak boleh engkau mengangkat tikarmu." Orang tersebut menjelaskan bahwa Yesus menyembuhkannya.

Ketika orang-orang Farisi menghadap Yesus karena bekerja (menyembuhkan orang) pada hari Sabat, Yesus berkata, "Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, dan Aku juga bekerja."

Kita diberitahu, "Kata-kata-Nya ini mengukuhkan lagi niat orang Yahudi hendak membunuh-Nya. Bukan sahaja Dia melanggar hukum hari Sabat, malah juga mengatakan Tuhan itu Bapa-Nya, iaitu menyamakan diri-Nya dengan Tuhan."6

Yesus jelas tentang kuasa-Nya, tentang Keilahiah-Nya. Dia mengatakan bahwa Dia dapat mengampuni dosa, menjawab doa dan memberikan hidup kekal kepada semua yang percaya kepada-Nya.

Mereka akhirnya menangkap Yesus. Para nabi Perjanjian Lama menulis tentang kedatangan Mesias, iaitu Kristus.

Dan begitu, waktu berhadapan dengan perbicaraan, imam besar bertanya kepada Yesus, "Apakah Engkau adalah Kristus, Anak dari Yang Mahakudus?"

"Tetapi Yesus berdiam diri, tidak menjawab sepatah pun. Imam besar itu bertanya lagi kepada-Nya, 'Adakah Kamu Kristus, Anak Tuhan Yang Termulia?.' Yesus menjawab, 'Ya, Akulah Dia. Kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Maha Kuasa, dan datang dalam awan di langit.'"7 (Ini merujuk kepada penghakiman terakhir dunia, yang Yesus katakan akan dilakukan-Nya.)

Imam besar segera menuduh-Nya dengan penistaan, kerana mengakui sebagai Tuhan. Dan mereka semua menghukum-Nya selayaknya dengan hukuman mati.

Jangkaan Keputusan: mati disalibkan, cara-cara penyiksaan dan kematian menurut cara pemerintahan Kerajaan Romawi.

Bagaimana Yesus Disalibkan

Para prajurit membawa Yesus secara kasar, membuat mahkota duri panjang dan menekannya ke kepala Yesus sebagai mahkota palsu, dan memukul-Nya.

Kemudian mereka menyiksa Yesus dengan cambuk sembilan ekor, cambuk dengan ujung tulang atau logam. Empat puluh cambukan cukup untuk membunuh seseorang.

Mereka memaku pergelangan tangan dan kaki Yesus ke salib, dimana tempat Dia tergantung dan mati karena kesesakan nafas dan kegagalan jantung berfungsi dengan sebaiknya. Sebuah tombak ditusukkan ke sisi-Nya untuk memastikan kematiannya.

Yesus telah membuktikan bahwa Dia memiliki kuasa mutlak atas alam, penyakit, bahkan kematian. Dia menyembuhkan begitu banyak orang, bahkan menghidupkan orang mati. Yesus boleh sahaja turun dari salib pada bila-bila masa sahaja.

“Tidak ada yang mengambil hidup-Ku dari-Ku. Aku memberikannya dengan sukarela.”

Ia seperti seseorang yang membungkuk dan memasukkan kepalanya di dalam air, dan memilih untuk sengaja tenggelam saat mereka memiliki kekuatan untuk mengangkat kepala mereka pada bila-bila masa sahaja. Yesus memilih untuk mati.

Sebelum penangkapannya, Yesus berkata, "Sesiapa pun tidak dapat meragut nyawa-Ku. Aku menyerahkannya dengan rela. Aku berkuasa menyerahkan nyawa-Ku dan berkuasa mengambilnya semula. Inilah perintah yang Kuterima daripada Bapa-Ku."8 Dia melakukannya dengan rela. Itu direncanakan. Dengan rela.

Mengapa Yesus Merelakan Penyaliban-Nya?

Dua alasan. Pertama, untuk memberikan bukti tak dapat dinafikan akan keilahiah-Nya.

Kerap kali, sebelum penangkapannya, Yesus mengatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Dia akan ditangkap, dipukuli, dan disalibkan. Dia juga mengatakan bahwa tiga hari setelah dikebumikan, Dia akan hidup dan bangkit kembali. Bukan kelahiran semula untuk suatu hari nanti, tetapi dalam tiga hari, Dia akan hidup lagi.

Setelah kematian yang mengerikan di hadapan umum karena penyiksaan, tubuh Yesus dibungkus dengan kain dan ditempatkan di dalam sebuah kubur. Sekumpulan penjaga Romawi dari prajurit-prajurit ditempatkan di pintu masuk, karena pernyataan Yesus bahwa Dia akan bangkit dari antara orang mati. Mereka ingin memastikan Dia tetap terkubur dengan aman.

Namun tiga hari kemudian, batu penutup kubur tersebut ditemukan terguling naik ke atas bukit, penjaga-penjaga kubur melarikan diri, dan kubur tersebut didapati kosong. Hanya kain-kain kafan yang kelihatan.

Setelah itu, Yesus bertemu secara bersemuka dengan murid-murid-Nya, sekumpulan 500 orang, dan orang-orang lain, beberapa kali dalam 40 hari. Memperlihatkan diri-Nya secara muka dengan muka membuktikan bahwa Dia Tuhan yang hidup dan semua yang dikatakannya tentang kemampuannya untuk memberikan kita "hidup lebih berlimpah" sekarang dan dengan kehidupan kekal.

Ada alasan kedua mengapa Yesus mengalami kematian yang begitu kejam. Ia adalah untuk kita.

Kita semua cenderung bertindak dengan cara yang bertentangan dengan jalan-jalan Tuhan. Cukup hanya melihat berita-berita pada hari apa pun … perkauman, pembunuhan, penindasan seks, penipuan,kebencian, keserakahan, fitnah, dll. Sebagai manusia, kita memiliki cara yang hebat untuk memusnahkan kehidupan kita dan kehidupan orang lain. Tuhan melihat kita sebagai yang terhilang, buta, dan di bawah penghakiman-Nya karena cara hidup kita ini.

Dosa kita adalah penghinaan bagi Tuhan yang kudus. Semua dosa kita menyedihkan-Nya. Kita tidak mencapai tahap hidup kita sendiri, apalagi tahap yang Tuhan inginkan. Secara jujur, kita bahkan ada waktunya merasa jijik dengan diri kita sendiri. Jadi apakah yang akan dilihat Tuhan sebagai yang sempurna dan kudus untuk semua ini?

Tuhan mengatakan bahwa hukuman bagi dosa adalah maut.9 Inilah mengapa, dalam Perjanjian Lama, anda melihat Tuhan meminta para pemimpin agama untuk menyembelih seekor domba setahun sekali untuk pengampunan dosa mereka. Domba mati sebagai ganti mereka. Tetapi itu hanya pengampunan sementara. Mereka harus melakukan ini setiap tahun.

Pada keesokan harinya, Yohanes melihat Yesus berjalan ke arahnya lalu berseru, "Lihatlah Anak Domba Tuhan yang menghapuskan dosa umat manusia!."10

Yesus datang untuk menanggung hukuman dosa umat manusia, untuk dosa kita, bagi tempat kita. Ketika seharusnya kita mati dan terpisah secara kekal dan abadi dari Tuhan, Yesus membayar dosa kita di salib, agar kita dapat selamanya diampuni dan memiliki hidup yang kekal.

Inilah sebabnya mengapa Yesus datang, sebagai Juruselamat kita. Setiap dosa yang pernah Anda lakukan, atau akan lakukan, Yesus menyadari itu semua saat tergantung di atas kayu salib. Yesus menanggung hukuman dosa kita bagi pihak kita.

Respon Kita terhadap Penyaliban Yesus

Apa yang Dia inginkan dari kita? Membayar kembali untuk semua pengampunan kita? Tidak. Kita tidak akan pernah layak untuk apa yang Yesus lakukan bagi kita. Apa yang Dia minta dari kita adalah sederhana... iaitu untuk percaya kepada-Nya. Dia meminta kita menerima kematian-Nya untuk kita, menerima pengampunan-Nya secara menyeluruh sebagai karunia yang percuma.

“Lihatlah, Anak domba Tuhan yang mengambil dosa dunia.”

Agak pelik dan meyedihkan, banyak orang tidak ingin mendapatkannya. Mereka cuba berusaha untuk mendapatkan keselamatan mereka dengan cara sendiri. Menciptakan jalan mereka sendiri ke surga. Mereka ingin menunjukkan bahawa dengan usaha mereka, mereka layak untuk mendapatkan hubungan dengan Tuhan. Yesus mengatakan mereka akan mati dalam dosa mereka dan menghadapi penghakiman, karena mereka menolak apa yang Yesus, Anak Tuhan, lakukan dan tawarkan kepada mereka.

Yesus bukan hanya menerima hukuman untuk dosa kita. Dia menghapuskan tembok penghalang yang memishakan kita dengan Tuhan. Dia menawarkan jauh lebih dari apa yang dikatakan pengampunan. Dia menawarkan perdamaian, penerimaan penuh, hubungan yang sempurna dengan-Nya, sehingga kita boleh mengenal kasih-Nya bagi kita.

Ini seperti seorang jutawan yang kaya tidak hanya melunaskan hutang seseorang padanya, tetapi kemudian menyerahkan seluruh harta warisannya kepada orang yang tidak mampu membayarnya.

Kehidupan kekal, surga, adalah karunia yang cuma-cuma: "Kerana ganjaran dosa ialah kematian tetapi kurnia Tuhan ialah kehidupan kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita."11

Yesus datang ke dunia untuk mati bagi pihak kita, untuk memberikan jalan bagi kita untuk mengenal-Nya dengan dekat. Keputusan kita adalah untuk menerima karunia hubungan dengan-Nya yang ditawarkan-Nya.

Apakah Anda ingin menerima Yesus Kristus ke dalam hidup Anda sekarang? Inilah bagaimana Anda boleh melakukannya.

"Yesus, saya memohon agar Engkau masuk ke dalam hidupku. Saya mengakui semua dosa dan perlanggaranku. Terima kasih karena mati di atas salib untukku. Jadikanlah hidupku seperti yang Engkau inginkan. Terima kasih karena masuk ke dalam hidupku sekarang dan memberiku hubungan yang baru dengan-Mu. Amin."

Jika Anda baru saja meminta Yesus masuk ke dalam hidup Anda, maka penyaliban-Nya adalah tidak sia-sia. Anda telah menerima karunia-Nya, Anda diampuni, dan memiliki hubungan kekal dengan-Nya. Lihat tautan di bawah ini untuk tumbuh dalam hubungan baru Anda dengan Tuhan.

 Saya baru sahaja menerima Yesus dalam hidup saya (maklumat berguna berikut)…
 Bagaimana memulakan hubungan dengan Tuhan
 Saya mempunyai soalan…

Nota Kaki: (1) Yohanes 8:12 (2) Matius 9:35 (3) Markus 4:41 (4) Matius 23:4 (5) Matius 15:9 (6) Yohanes 5:18 (7) Markus 14:61,62 (8) Yohanes 10:18 (9) Roma 6:23 (10) Yohanes 1:29 (11) Roma 6:23


KONGSI HALAMAN INI
WhatsApp Facebook Twitter Email